Budidaya Ikan Sidat (Anguilla spp. )

 Hai semua, kembali lagi dengan saya Tiasnila.…

Kali ini saya ingin menjelaskan tentang Budidaya Ikan Sidat. Sebelum saya menjelaskan bagaimana Budidaya Ikan Sidat, saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang Ikan Sidat. Ikan sidat atau yang dikenal dengan nama local Pelus di Pulau Jawa memiliki nama ilmiah. Anguilla spp. Di negara kita Indonesia ditemukan 7 species ikan sidat dari total 18 species ikan sidat yang ada di dunia.  7 species itu adalah 2 species sidat sirip dorsal (punggung) pendek Anguilla bicolor dan Anguilla bicolor pacifica dan 5 species sidat sirip dorsal (punggung) panjang Anguilla borneensis, Anguilla marmorata, Anguilla celebensensis, Anguilla megastoma dan Anguilla interioris. Namun yang memiliki potensi besar untuk dibudidayakan 2 species yaitu Anguilla bicolor dan Anguilla marmorata. Anguilla bicolor memiliki ciri badan berwarna cokelat kehitaman polos dan kepalanya tumpul. Saat Anguilla bicolor dewasa dapat mencapai panjang 110 cm dengan bobot 3 kg. Sidat ini banyak ditemukan di pantai pantai pulau Jawa seperti Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Cilacap dan Jember.

Anguilla marmorata
(sumber : biogeodb.stri.si.edu)

Anguilla bicolor
(Sumber : i.pinimg.com)

Ikan sidat Anguilla marmorata ciri tubuhnya transparan sedikit coklat kemerahan dan ada bitnik hitam pada ekornya, lalu memiliki garis gelap pendek pada badannya, serta bentuk badannya yang buntek. Saat Anguilla marmorata berenang gerakannya tidak lincah alias lamban. Species Anguilla marmorata juga merupakan species ikan sidat terbesar yang dapat bertumbuh sepanjang 200 cm dengan bobot 27 kg. Sidat ini dapat ditemukan di ssekitar pulau Sulawesi dan Kalimantan (bibit terbaik banyak ditemukan di Poso).

Anguilla marmorata ukuran besar
(Sumber : australian.museum)

Ikan sidat (Anguilla spp.) adalah salah satu kan yang beruaya dan menghabiskan waktu hidupnya di perairan tawar, khususnya sungai dan kemudian beruaya (migrasi) ke laut. Ikan sidat memiliki siklus hidup yang bersifat katadromus, artinya hidup di perairan tawar dari fase larva hingga dewasa dan akan beruaya (migrasi) ke perairan laut untuk memijah, sehingga ikan ini membutuhkan perairan yang sangat khusus.

Simpelnya siklus hidup sidat seperti gambar dibawah ini yaa…


Fyi. Ikan sidat juga merupakan hewan semelparitas, yang artinya ikan sidat hanya dapat memijah sekali seumur hidupnya.

Setelah kita mengenal tentang ikan sidat dan species speciesnya, sekarang saya akan memberikan tabel kandungan nutrisi ikan sidat.




Oh iya, berikut ini beberapa alasan kenapa harus Budidaya Ikan Sidat :

1. Peluang pasar ekspor yang besar terutama Macau, Taiwan , Jepang, China

    dan Hongkong.

2. Jepang membutuhkan ikan sidat sebanyak 100.000 ton/tahun (20.000

    lokal dan 80.000 impor dari China)

3. Harga jual yang relative tinggi

    Elver : Rp.250.000/kg

    Ukuran 10-20 gram Rp.20.000-Rp.40.000/kg

    Ukuran konsumsi >500 gram untuk jenis Anguilla bicolor Rp.75.000/kg

    dan pada jenis Anguilla marmorata Rp.125.000-Rp.175.000/kg.

Nah… ini beberapa alasan kamu harus Budidaya Ikan sidat ini. Gimana adakah yang tertarik untuk mencoba mulai Budidaya ikan sidat???

Selanjutnya saya akan menjelaskan tahapan tahapan untuk budidaya Ikan Sidat, tapi sebelum kita ketahapan Budidaya ikan sidat, kita harus memahami beberapa hal terlebih dahulu seperti lingkungan yang optimal untuk budidaya ikan sidat, kolam yang dapat digunakan, serta nutris apa saja yang dibutuhkan oleh sidat untuk pertumbuhannya. Pertama lingkungan budidaya ikan sidat yang optimal pada suhu 29oC, alinitas 6-7 ppt, oksigen terlarut (DO) 0,5 – 2,5 ppm, kadar Amonia (NH3-N) dan Nitrit (NO2-N) 20 ppm. Lalu untuk wadah budidaya kita dapat menggunakan kolam tanah, kolam beton maupun keramba apung seperti gambar dibawah ini:



Selanjutnya kita beralih ke kebutuhan nutrient ikan sidat, ikan sidat membutuhkan nutrisi seperti protein, lemak, kabohidrat, vitamin dan mineral. Untuk besar kadar protein yang dibutuhkan ikan sidat berbeda beda tergantung fase pertumbuhannya. Seperti fase juvenile membutuhkan 45% kadar protein sedangkan pada fase fingerling membutuhkan 50% kadar protein. Pakan yang digunakan dalam budidaya ikan sidat ada 2 jenis yaitu pakan alami seperti crustacea (udang dan kepiting), polichatea (cacing, larva chironomus, bivalve dan gastropods). Dan pakan buatan berupa pellet.

Nah, setelah kita paham lingkungan hidup, nutrisi yang dibutuhkan, jenis pakan yang dipakai, dan wadah untuk budidaya ikan sidat selanjutnya kita ke teknik budidaya ikan sidat (kali ini saya akan menjelaaskan menggunakan jaring apung).

  • Jaring apung

  1. Satu unit terdiri dari 4 kolam ukuran 7x7m
  2. Ukuran jaring 7x7x2,5m
  3. Ukuran mata jaring 2,5 inchi
  4. Pada bagian atas tepi kolam diberi hapa/waring dengan ukuran 60 cm, untuk mencegah ikan sidat loncat dari kolam.

  • Benih Ikan Sidat
  1. Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor) berbobot 15 - 20 gram per ekor dengan panjang 20-30 cm
  2. Benih Ikan Sidat diperoleh dari pantai selatan pulau jawa (Pelabuhan Ratu, Cidaun dsb) hasil tangkapan nelayan di perairan umum.
  • Padat Penebaran
  1. Setiap kolam ditebar 100 kg benih Ikan Sidat

  • Pakan

  1. Pakan yang diberikan adalah pakan buatan berbentuk pasta dengan kandungan :
■ Protein 47,93%
■ Lemak 10,03%
■ Seratkasar 8,00%
■ BETN 8,32%
■ Abu 25,71%
    
    2. Dosis 3%, FCR 1,96%

  • Masa Pemeliharaan dan Panen.
  1. Pemeliharaan Ikan Sidat pada kolam keramba jaring apung selama 7 - 8 bulan, dan masa panen secara bertahap dapat dimulai pada masa pemeliharaan 4 bulan.
  2. Ukuran Ikan Sidat yang, dipanen dapat mencapai ukuran konsumsi yaitu 180 - 200 gram per ekor.

Itulah tahapan Budidaya Ikan Sidat menggunakan Jaring apung. Sebenernya sih bias dibilang ini hanya pembesaran Ikan Sidat, karena benih yang digunakan masih diambil dari alam. Yasudah pokoknya gitu ya… dan sampai disini dulu postan tentang Budidaya Ikan Sidat ini, semoga bermanfaat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Praktik Diskriminasi terhadap penduduk Pribumi

MAKALAH AVERTEBRATA AKUATIK FILUM MOLLUSCA

Rick "Harvest moon - More Friends of mineral town"